
Jakarta –
Regulasi pengurangan poin akan diberlakukan di Liga 1 musim depan buat klub yang tidak lolos lisensi nasional. Semua klub wajib memenuhi lisensi.
Sejak Liga 1 musim lalu, PT Liga Indonesia Baru (LIB) telah memberlakukan skema lisensi level AFC dan nasional. Singkatnya, lisensi adalah pengakuan sebagai klub profesional yang memenuhi kriteria-kriteria tertentu.
Lisensi AFC umumnya diterjemahkan sebagai syarat untuk mengikuti kompetisi kontinental seperti AFC Champions League Elite, AFC Champions League Two, atau AFC Challenge League. Sehingga tidak semua klub peserta Liga 1 berusaha untuk mendapatkan lisensi tersebut.
Untuk itu, PT LIB selaku pemilik mandat Club Licensing dari PSSI menerapkan licensing national atau lisensi level nasional yang kriterianya tidak sebanyak lisensi AFC. Khusus untuk lisensi nasional ini lah yang diwajibkan dipenuhi oleh semua klub Liga 1.
“Deadline untuk cycle 2024/2025 adalah akhir bulan ini. Nanti kami akan merilisnya pada pertengahan atau akhir Mei 2025,” kata Direktur Operasional PT LIB Asep Saputra kepada wartawan.
“Untuk musim depan, karena siklus 2024/2025 ini sebagai syarat untuk mengikuti kompetisi musim depan, kalau ada klub Liga 1 yang gagal dalam satu di antara lima kriteria tadi, akan ada sanksi pengurangan poin di musim yang akan datang. Jadi klub bisa saja poinnya sudah minus di awal musim,” ujarnya.
Tidak hanya sanksi pengurangan poin, klub yang tidak memenuhi aspek profesional dalam standarisasi lisensi nasional juga akan merugi dalam hal lain. Lisensi nasional juga dijadikan syarat bagi klub untuk mendapat tambahan dana kontribusi.
Dari berbagai variabel dana kontribusi yang disediakan PT LIB, lisensi nasional masuk dalam salah satu kategori. Jadi klub akan kehilangan salah satu sumber pendapatan jika tidak memenuhi lisensi nasional.
“Tidak hanya AFC licensing club, per tahun lalu, kami sudah menjalankan national club licensing. Klub yang tidak mendapatkan lisensi, tidak mendapatkan kontribusi komersial,” ucap Asep.
“Ini bentuk stimulus kepada klub untuk mengikuti ini. Kontribusi komersialnya diserahkan kepada klub yang mendapatkan lisensi,” tuturnya.
Simak juga Video: PT LIB Soal Wacana Klub Liga 1-2 Wajib Punya Klub Elite Pro Academy