AKUNWEB66 – Pemain Liga 1 Harus Pede Bisa Perkuat Timnas Indonesia

Peluang Timnas Indonesia ke Piala Dunia 2026 masih terjaga. Tambahan tiga poin didapat setelah Timnas Garuda menang 1-0 atas China dalam lanjutan kualifikasi Piala Dunia 2026 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Kamis (5/6/2025). Ole Romeny mencetak satu-satunya gol lewat titik penalti.
Aksi Yakob Sayuri dan Rizky Ridho dalam membendung pemain China. (Foto: Rifkianto Nugroho)


Jakarta

Patrick Kluivert tidak ragu untuk banyak menggunakan pemain dari Liga 1 untuk Kualifikasi Piala Dunia 2026. Hal ini seharusnya membuat pemain di Liga 1 makin percaya diri.

Timnas Indonesia melawan China dalam matchday kesembilan Round 3 Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, Kamis (5/6/2025) malam WIB. Skuad Garuda menang 1-0 lewat gol dari eksekusi penalti Romeny di menit ke-45.

Kluivert berani membuat gebrakan di saat ada beberapa pemain diaspora yang absen. Pelatih asal Belanda itu mempercayai empat pemain yang tampil di Liga 1 untuk menjadi starter.


Mereka adalah Yakob Sayuri (Malut United), Egy Maulana Vikri (Dewa United), dan Ricky Kambuaya (Dewa United). Satu lagi adalah Rizky Ridho (Persija Jakarta), yang sudah sejak era pelatih terdahulu menjadi andalan di belakang.

Kluivert kemudian menurunkan tiga pemain dari Liga 1 lainnya di babak kedua. Mereka adalah Beckham Putra (Persib Bandung), Stefano Lilipaly (Borneo FC), dan Ramadhan Sananta (Persis Solo).

“Namun, tetap bahwa mereka yang dipercaya Patrick Kluivert adalah pemain yang selama ini tampil konsisten dan sukses membawa klubnya ke barisan papan atas Liga 1,” kata pengamat sepakbola, Kesit Handoyo.

Mohamad Kusnaeni, yang juga pengamat sepakbola, senada dengan Kesit. Dia menegaskan bahwa laga melawan China adalah pembuktian pemain dari Liga 1 masih bisa bersaing.

“Kepercayaan Patrick Kluivert kepada para pemain Liga 1 patut diapresiasi. Di tengah gencarnya naturalisasi, terbukti bahwa pemain lokal bisa bersaing di Timnas Indonesia,” kata Kusnaeni.

“Ini sekali lagi membuktikan bahwa talenta lokal kita cukup berkualitas. Apalagi kalau ada keberanian dari pelatih untuk memberi kesempatan bermain.”

“Pada dasarnya, tidak boleh membeda-bedakan pemain lokal dan naturalisasi. Namun, tentunya kita juga ingin melihat terjadinya perkembangan potensi pemain lokal dengan hadirnya pemain naturalisasi yang memiliki jam terbang lebih banyak bermain di level kompetisi yang lebih tinggi,” pungkasnya.