AKUNWEB66 – Persija Dilanda Masalah Internal, The Jakmania Minta Cepat Dibereskan

Laga Persija Jakarta vs Persib Bandung dalam lanjutan Liga 1 2024/2025 di Stadion Patriot Chandrabhaga, Kota Bekasi, Minggu (16/2/2025) berakhir imbang. Kedua tim harus puas dengan skor 2-2.
Ilustrasi Persija (Foto: Rifkianto Nugroho/detikSport)


Jakarta

Persija Jakarta sedang dirundung permasalahan internal. The Jakmania sebagai kelompok suporter klub berharap masalah ini cepat dibereskan.

Termasuk Ketua Umum The Jakmania Diky Budi Ramadhan mendengar adanya persoalan di internal Persija. Mengenai hal ini, dirinya pun berkomunikasi kepada tiga pihak yaitu, pemain, manajer, dan manajemen.

Permasalahan internal Persija diketahui setelah pernyataan yang dilontarkan setelah laga melawan PSIS Semarang pada 5 Maret lalu. Hal itu kemudian diaminkan oleh Carlos Pena sebagai pelatih tim.


Kabarnya masalah internal ini terkait dengan macetnya hak pembayaran. Jumlahnya bervariasi, ada yang belum mendapatkan upahnya selama 2 hingga 3 bulan.

“Di situ saya langsung meminta untuk segera menyelesaikannya agar tidak terjadi masalah lain atau masalah yang lebih buruk. Dan, mereka, khususnya manajer dan manajemen, bilang bahwa akan segera diselesaikan,” ujar Diky dalam pernyataan resminya.

“Sebab, saat itu, dalam lima pertandingan, Persija nggak pernah menang setelah sebelumnya empat game menang berturut-turut,” terangnya.

Merujuk kepada pernyataan Gustavo beberapa waktu lalu, tidak disebutkan bahwa problem utama Persija adalah finansial. Diky menilai persoalan Persija adalah mental.

Meski demikian, Diky terus membangun komunikasi dengan Persija. Berdasar komunikasi tersebut, pemain, manajer, dan manajemen mengatakan bahwa memang terdapat masalah. Dan, saat ini, segala persoalan tersebut sedang coba untuk diselesaikan. Baik masalah teknis maupun nonteknis.

“Terkait masalah finansial, kalau saya pribadi sih nggak kaget. Sebab, musim ini, Persija cuma empat kali main di Jakarta International Stadium (JIS). Itu pun nggak full house,” ucap Diky.

“Persija sekali full house saat melawan Persib Bandung di Stadion Patriot Candrabhaga. Sisanya bisa kehitung sendiri jumlah income Persija dari tiket. Dari merchandise pun nggak terlalu banyak. Makanya, store Persija pindah ke tempat yang lebih kecil. Dari sponsor juga kayaknya seret. Orang kayaknya juga sedikit yang bikin kartu tabungan Jtrust Persija,” tuturnya.

Diky menilai seluruh pendukung Persija sebenarnya bisa berkontribusi untuk membantu tim kebanggaannya. Caranya beragam. Pertama, membeli tiket pertandingan. Kedua, membeli merchandise resmi. Kemudian, men-support semua sponsor-sponsor Persija dengan membeli produknya.

“Saya juga terus memastikan semua elemen di Persija bekerja dengan benar. Kalau ada yang nggak benar, ya kami kritik dan evaluasi. Kasih batasan-batasan agar bisa bekerja lebih benar karena suporter berfungsi sebagai controlling,” katanya.

“Berikutnya, kami juga memastikan Pemerintah Daerah (Pemda) Jakarta akan membantu Persija dengan cara yang bisa dilakukan. Sebab, saat Persija juara pada 2001 dan 2018, itu adalah ketika Persija, Pemda, dan Jakmania saling bersinergi.”

(mro/aff)

Leave a Reply